Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

Metode Ilmiah

Metode Ilmiah Metode ilmiah adalah proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan terkontrol. Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan  data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses selanjutnya. Pada Metode Ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan bertahap, tidak zig-zag. Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran akan adanya masalah hingga terbentuk sebuah kesimpulan.

Manusia Makhluk Tuhan yang Paling Sempurna

Manusia Makhluk Tuhan yang Paling Sempurna   Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Bukti paling kongkrit yaitu manusia memiliki kemampuan intelegesi dan daya nalar sehingga manusia mampu berifikir, berbuat, dan bertindak untuk membuat perubahan dengan maksud pengembangan sebagai manusia yang utuh. Kemampuan seperti itulah yang tidak dimiliki oleh makhluk Tuhan Manusia sebagai makhluk yang berakal budi              Dengan akal budinya, manusia mampu mengembangkan kemampuan yang spesisifik manusiawi, yang menyangkut daya cipta, rasa maupun karsa. Dengan akal budinya, maka kemampuan bersuara bisa menjadi kemampuan berbahasa dan berkomunikasi. Manusia mampu menciptakan dan menggunakan symbol-simbol dalam kehidupan sehari-hari. Adanya akal budi juga menyebabkan manusia mampu berpikir abstrak dan konseptual sehingga manusia disebut sebagai makhluk pemikir (homosapiens). Aristoteles menyebut manusia karena kemampuan sebagai animal that reason, dengan cir

Perubahan Kimia

Perubahan Kimia Zat Saat kita meletakkan es batu di bawah cahaya matahari secara langsung, maka es akan mencair (berubah menjadi air), jika air tersebut mengalami proses pendinginan maka akan kembali menjadi es (berwujud zat padat).  Lalu, bagaimanakah jika sebatang kayu dibakar? Apakah arang hasil pembakaran kayu bisa berubah kembali menjadi kayu? Jawabannya tentu tidak. Mengapa demikian? Bukankah kedua benda tersebut sama-sama mengalami perubahan wujud?  Sebenarnya ada dua jenis perubahan wujud zat, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia. Apakah perbedaan dari keduanya? Perubahan fisika adalah perubahan  zat yang tidak menghasilkan zat dengan sifat-sifat baru. Pada perubahan fisika, zat yang berubah dapat kembali ke keadaan semula ( reversible ). Perubahan fisika meliputi perubahan wujud, perubahan bentuk dan perubahan karena pelarutan/kelarutan.  Perubahan kimia adalah perubahan zat yang menghasilkan zat baru dengan sifat-sifat baru, disebut juga dengan reaks